DILEMA

18.35

Assalamualaikum Seus, sesuai judulnya Saya mau bahas dilema hari ini tepatnya beberapa jam yang lalu saat Saya menerima teks singkat dari seorang teman kantor. Yah, mugkin kalian bisa langsung menebaknya, isi pesannya singkat sih sebenarnya tapi sangat menyita pikiran beberapa jam kemudian, bahkan hingga Saya mulai mengetiknya saat ini. Lebay ga sih?Emang perlu lebay dalam hal ini, karena Saya harus memikirkan akan kembali kerja atau stay at home saja seperti sekarang ini, at least sudah hapir setahun Saya istirahat kerja kantor dan mulai menikmati rutinitas sebagai Ibu dan Ibu rumah tangga. Tapi disatu sisi Saya justru merindukan aktivitas kantoran yang hectic, schedule kerja padat, kejar tayang, kadang sampai over time. Trus Saya pikir lagi, lho emang jadi Ibu rumah tangga ga gitu? Jawaban Saya yakni mirip, tetap hectic, ada schedule juga, bahkan jam kerjanya bisa ngalahin jam kerja kantoran. Lalu,...

    Photo by : https://unsplash.com

Sejujurnya, Saya bisa dan ingin sekali menjalani peran keduanya sekaligus. Tetap bisa bekerja dan pulang kerumah menjadi Ibu buat rumah tangga seutuhnya. Dan memang itu sulit saat Saya dihadapin sama yang namanya PRIORITAS. Terlebih saat ini Saya punya anak yang usianya saat ini lagi aktif-aktifnya. Mulai mengenal orang tepatnya memilih-milih orang, jadi akan sangat susah mencarikan Mba baru yang akan menemaninya seharian di saat Saya bekerja.

Saya tahu mungkin ada yang mampir dan membaca tulisan ini dan akan menyarankan ke Saya untuk Shalat Tahajjud dan Saya akan jawab akan Saya lakukan. Dan memang itu perlu Saya lakukan. Saya juga belum berdiskusi lagsung dengan Suami karena saat ini dia lagi di kantor, tidak mungkin Saya ganggu dia lewat telepon, Saya harus menunggunya pulang sore nanti baru bisa bicarakan hal ini. Karena Saya juga tidak bisa memenangkan ego Saya sendiri, the end Saya harus mengikuti apa kata Suami, karena keputusannya adalah ridha Suami yang harus Saya kantongi.

   Photo by : https://unsplash.com

Semoga secepatnya Saya bisa mendapatkan jawaban, segera megambil keputusan dan bisa menyiapkan segala sesuatunya. Kalau dari Saya yakin bisa menjalanin keduanya tetapi tetap harus Saya persiapkan segala seuatunya lebih matang. Karena PRIORITAS utama adalah My Son. My Aie.

You Might Also Like

0 komentar

Instagram